Internal Value defaultContent

Jumat, Agustus 28, 2009

yair Seorang Wanita kepada Ayahnya

Tatkala kutulis surat ini dengan jari jemariku.

Air mata berlinang membasahi kedua mataku.

Kukirimkan surat ini untuk ayahanda yang mahal,

yang telah merangkulku dengan kasih sayang

Kukirimkan surat ini, walau sebenarnya aku enggan mengungkapkannya

Akan tetapi, gejolak perasaanku tak tertahan

Kukirimkan surat ini sementara air mata menggarisi tintanya

Kutulis dengan penuh kebimbangan

Sungguh aku telah menyimpan kesedihan dan gundah gulana

dan hatiku terus menerus terbuka tuk menyimpan duka itu,

tatkala ku tatap kepalaku yang telah terbakar dengan uban

sungguh uban itu laksana api.



Wahai ayahanda…

jangan kau haramkan tuk nikmati masa mudaku

Sungguh telah lewat umur yang penuh dengan kesedihan

Ketika kulihat anak-anak kecil meneteslah air mataku

Merintihlah hatiku karena kobaran penghalang

Kala kulihat selainku hidup berdampingan dengan seorang suami

Sementara putranya telah terlelap dalam buaiannya

Ketika kulihat wanita itu penuh kasih kepada putranya,

menimpaku satu rasa yang meremukkan hatiku



Wahai ayahanda…

jangan kau bunuh aku dengan duka,

membunuh tanpa pedang dan tombak



Wahai ayahanda…

Tuhanku telah menetapkan

seorang insan itu mesti butuh pasangan hidup dan anak-anak

Demikian ketetapan Allah yang Maha Hakim dan Maha Adil

Sungguh Tuhanku telah menetapkannya bagi manusia

Bila memang engkau menghendaki gajiku dan upahku,

ambillah yang kau inginkan tanpa ada keberatan.

Ataukah kau ingin menjual putrimu,

kepada orang yang bisa memberikan harta yang banyak padamu, maka itu adalah perkara kedua

Ini sungguh demi Rabb Ka’bah adalah penjualan yang tak laku

seperti menjual kambing dan sepasang domba



Wahai Ayahku…,

cukuplah bagimu jangan kau sia-siakan masa depanku

ataukah akan dicukupkan apa yang telah tersia-siakan dari zaman.

Bila engkau terus menerus demikian dan tak hirau akan suratku ini

ketahuilah Allah tidak akan melupakanku.

Pada hari kiamat kita akan bertemu dengan hisab kita di sisi Al Ilah Al Wahid Ad Dayyan

Dan datanglah jahannam dengan malaikat disekitarnya

Dan aku melihat lidah-lidah api

Disana kelak engkau akan tahu kebenaran setiap anak perempuan

yang dipenjara tanpa hak.



Sumber : Persembahan Untukmu Duhai Muslimah, Penulis : Ummu Salamah As Salafiyah, Penerbit : Al Haura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar